Pada pertandingan final cabang sepakbola yang digelar di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Minggu (29/9) Indonesia kalah 1-2 atas Maroko. Dengan begitu, Indonesia hanya meraih medali perak.
Indonesia unggul lebih dulu lewat penalti Alfin Tuassalamony pada menit kesembilan. Namun, Maroko membalikkan keadaan di babak kedua lewat gol-gol dari El Hassouni Aymane dan El Karti Walid.
"Saya sangat berharap Indonesia tadi bisa tampil lebih menyerang ketika kami unggul 1-0. Tapi itulah perjuangan. Intinya, kami sangat mengapresiasi perjuangan timnas. Masuk ke babak final ini sudah sangat luar biasa karena memang tidak diperkirakan kami bisa melaju di level setinggi ini," ujar Roy Suryo.
"Masuk babak final ini sudah sangat baik. Kami dari pemerintah sangat mengaresiasi perjuangan mereka. Tidak perlu menyalahkan kenapa kalah. Meski semua inginkan menang. Tapi saya salut dengan stamina anak-anak yang luar biasa. Kami menyatakan terima kasih kepada semua pemain," lanjutnya.
Pelatih Indonesia U-23 Rahmad Darmawan (RD) sendiri mengakui bahwa dirinya menerapkan strategi bertahan ketika sudah unggul. Sementara Pelatih Maroko mengaku sempat kesulitan untuk membongkar pertahanan Indonesia. Hassan baru lega ketika akhirnya tekanan timnya di babak kedua membuahkan hasil.
"Tim ini memang sedang membangun membentuk permainan. Tadi saya akui saya terapkan ultra defensive. Tapi Inilah yang saya bisa lakukan dengan kondisi ini. Babak pertama lawan sedang mencari bentuk permainan. Tapi lawan lebih matang," kata RD.
Italia
Inggris
Spanyol
Jerman
Indonesia
UEFA
Dunia