Piala Menpora: Mariners Takjub dengan Riuhnya Suporter di Indonesia

Malang - Klub wakil Australia Central Coast Mariners mengaku mendapatkan pengalaman baru dari ajang Piala Menpora: Bermain di stadion yang penuh sesak dengan para suporter.


Mariners merupakan salah satu dari tiga tim peserta Piala Menpora yang berasal dari luar negeri selain Loyola Spark Meralco dan timnas U-23 Malaysia.

Tergabung dalam Grup A bersama Sriwijaya FC, timnas U-23 Malaysia, dan tuan rumah Persib Bandung, Mariners mampu melangkah ke final setelah di laga terakhir putaran grup bermain imbang 3-3 dengan tim 'Maung Bandung'saat bermain di hadapan para bobotoh.

"Bermain dengan suporter sebanyak itu merupakan hal baru buat tim kami. Itu merupakan satu pengalaman berbeda buat tim kami," ucap asisten pelatih Mariners Phil Moss Minggu (29/9) siang.

Pengalaman serupa juga didapat Mariners saat berhadapan dengan Arema Indonesia di laga final yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Minggu (29/9) malam WIB kemarin.

Mariners melakoni laga final dibawah tekanan 25.438 ribu Aremania yang hadir langsung ke stadion untuk mendukung Arema di laga puncak.

"Satu-satunya cara untuk membungkam mereka adalah dengan cara mencetak gol," tutur Moss sebelum pertandingan.

Perkataan Moss itu memang benar. Gol dari Marcos Flores pada saat injury time babak pertama memang sempat membuat para Aremania terdiam.

Gol itu menjadi penyeimbang kedudukan setelah Mariners tertinggal akibat eksekusi penalti Keith Kayamba Gumbs. Mariners akhirnya kalah dengan skor 1-2 usai Gumbs mencetak gol kedua Gumbs yang juga dicetak dari titik putih.

Lebih lanjut lagi, Moss juga berbicara mengenai bergabungnya Australia ke Federasi Sepakbola Asia Tenggara (AFF) sejak bulan Agustus lalu.

"Keputusan bergabung ke AFF akan bagus untuk perkembangan sepakbola Australia. Turnamen ini (Piala Menpora) akan membantu para pemain kami agar terbiasa dengan iklim sepakbola di Asia Tenggara," terangnya.