Kopenhagen - Satu gol diciptakan Dani Osvaldo ke gawang Denmark, ketika Italia membawa pulang satu poin dari Kopenhagen. Kepindahannya ke Inggris telah diakuinya membuatnya hidup lagi.
Dalam tulisan yang pernah dirilis oleh James Horncastle di Soccernet, Osvado mengasosiasikan dirinya layaknya seorang bajak laut, seorang perompak. Ini seperti menjelaskan bagaimana dirinya "berlabuh" dari satu klub ke klub lain; mulai dari Huracan, Atalanta, Lecce, Fiorentina, Bologna, Espanyol di Spanyol, lalu AS Roma.
Pengasosiasian dengan sosok perompak itu makin pas ketika dirinya berlabuh di kota pelabuhan bernama Southampton --tempat dirinya kini bermain untuk tim kota itu: Southampton FC.
Osvaldo juga kontroversial. Cerita di penghujung musim lalu, di mana dia menolak menerima medali di final Coppa Italia dan mengkritik terang-terangan caretaker Roma Aurelio Andreazzoli, adalah sebuah contoh. Sikapnya itu membuatnya dikecam keras oleh FIGC dan pelatih timnas Italia, Cesare Prandelli.
Namun, di balik semua sifat bengalnya itu, Osvaldo mengaku punya sisi melankolis. Dia menyebut bahwa dirinya juga seorang penyendiri, yang bahkan pernah menangis dan langsung menelepon ibunya di Argentina sana ketika baru tiba di Italia.
Toh, kendati urakan, tetap saja Osvaldo punya kemampuan yang tidak jelek. Italia akhirnya memanggilnya kembali dan dia pun dengan senang hati membayar kepercayaan itu.
"Tiap kali dipanggil, saya selalu berusaha memberikan kemampuan terbaik. Pelatihlah yang kemudian memutuskan, apakah saya akan bermain atau bersama siapa saya bermain," ujarnya di Football Italia
"Saya sudah cukup senang menjadi bagian dari skuat ini. Kendati, tentu saja, semua orang pasti ingin bermain."
Gol Osvaldo ke gawang Denmark menjadi gol keempatnya untuk Gli Azzurri. Gol itu tercipta setahun lebih satu hari dari gol terakhirnya untuk timnas; gol ke gawang Armenia ketika Italia menang 3-1 di Kualifikasi Piala Dunia 2014, 12 Oktober 2012.
Sejak gol terakhir ke gawang Armenia itu, Osvaldo menemui banyak hal, termasuk kontroversinya dengan Roma dan Andreazzoli itu. Kini, dengan tinggal di Southampton, dia mengaku sudah menemukan ketenangan dan merasa hidup kembali.
"Saat ini saya merasa tenang. Saya ingin bekerja keras dan memberikan kemampuan terbaik saya."
"Kepindahan saya ke Southampton telah memberikan saya lingkungan yang menenangkan. Mereka juga mendukung saya sejak awal. Orang-orang memperlakukan sepakbola berbeda di sana. Jika satu pertandingan selesai, maka selesai," katanya.
Di sisi lain, dia mengaku tidak menyesal meninggalkan Roma, kendati klub yang kini dibesut Rudi Garcia itu kini tengah memuncaki klasemen.
"Saya senang melihat Roma di puncak klasemen dan saya harap mereka terus seperti itu. Saya tidak menyesal pergi dari sana. Saya merindukan teman-teman saya di sana, yang terlepas dari apapun yang dikabarkan, kami saling peduli satu sama lain. Tapi, Southampton kini juga sedang bagus-bagusnya," ucap Osvaldo.