Liverpool terpaksa mengubah pakem 4-3-3 yang selama ini diusung menjadi ke formasi tiga bek menyusul cederanya sejumlah pemain bertahan. Absennya Glen Johnson, Aly Cissokho, dan Sebastian Coates membuat Rodgers tak punya banyak pilihan terutama di sektor bek sayap.
Kendati bukan formasi utama, namun sistem 3-5-2 yang kini dipakai telah menunjukkan hasil apik, yakni kemenangan 3-1 atas Sunderland. Duet striker Daniel Sturridge dan Luis Suarez pun terlihat leluasa mengancam pertahanan lawan kala itu.
Rodgers pun mengakui jika formasi ini cocok dijalankan timnya. Namun ia menekankan bahwa bagaimanapun perubahan sistem yang ia lakukan, itu tak akan mengubah filosofi bermain Liverpool.
"Ketika kami mencobanya tahun lalu, kami mengamatinya di latihan dan kemudian memainkannya di beberapa laga. Tapi Anda harus melihatnya berada dalam tekanan dan harus melihat di mana Anda perlu melakukan sejumlah adaptasi," kata Rodgers di situs resmi Liverpool.
"Para pemain telah memainkannya dengan sangat baik di beberapa laga terakhir. Itu bisa menjadi sebuah sistem yang cocok untuk kami, tapi yang tidak berubah adalah ide kami terhadap permainan, bagaimana kami mengumpan, bagaimana kami ingin agresif dalam menyerang," lanjutnya.
"Formasi ini memungkinkan kami menyerang dengan banyak orang, yang mana itu penting. Ini adalah sistem lain yang bisa kami mainkan dan itu telah ditunjukkan oleh para pemain. Dengan lebih banyak pertandingan dan lebih banyak pengembangan, ini adalah satu sistem yang bisa kita pakai dengan mudah," tambah Rodgers.
"Permainan sepakbola berkembang sepanjang waktu. Sebagai seorang pelatih Anda harus selalu memperhatikan para pemain Anda. Gaya bermain kami tidak pernah berubah. Saya selalu meminta kepada tim untuk mengontrol dan mendominasi penguasaan bola, agresif dalam bertahan, dan menekan secara agresif dengan garis pertahanan yang tinggi. Dan itu bisa dilakukan di sistem apapun.”
Italia
Inggris
Spanyol
Jerman
Indonesia
UEFA
Dunia