Sevilla akhirnya keluar sebagai juara Liga Europa setelah menang 4-2 atas Benfica, lewat drama adu tendangan penalti di babak final yang dihelat di Juventus Stadium, Turin, Italia, Kamis (15/5/2104) dini hari Waktu Indonesia Barat.
Benfica yang mendapat kesempatan menendang pertama sukses lewat algojonya Lima ke sudut kanan gawang Beto. Skor 1-0.
Sevilla membalasnya lewat algojo pertama Carlos Bacca. Tendangan kerasnya tembus ke tengah atas gawang Oblak. Skor 1-1.
Algojo kedua Benfica, Oscar Cardozo gagal melakukan tugasnya. Tendangan kaki kirinya terlalu pelan dan masih terbaca oleh Beto. Skor masih 1-1.
Sevilla berbalik unggul saat algojo keduanya, Stephen M’Bia sukses menaklukkan Oblak. Skor 2-1 untuk Sevilla.
Benfica kembali membuang peluang setelah algojo ketiganya, Rodrigo, juga gagal mencetak gol dari titik putih. Tendangan kaki kirinya ke sudut kiri gawang mudah terbaca Beto. Skor tetap 2-1 untuk Sevilla.
Sevilla semakin menjauh setelah tendangan kaki kanan Coke tembus ke sisi kanan gawang Oblak. Meski terbaca, bola terlalu deras. Skor 3-1 untuk Sevilla.
Benfica menghidupkan asa setelah penendang keempatnya Luisao sukses menceploskan bola ke gawang Beto. Skor menipis 3-2 masih untuk Sevilla.
Algojo keempat Sevila Kevin Gameiro menjadi penentu kemenangan setelah tendangannya mulus masuk ke gawang Benfica. Skor 4-2 untuk Sevilla.
Benfica tidak melanjutkan ke penendang ke-limanya karena tidak akan mengubah hasil pertandingan.
Menang, Sevilla mengulang prestasinya juara di ajang yang sama setelah juara di tahun 2005/2006 kontra Middlesbrough dan di tahun 2006/2007 kontra Espanyol.
Sedangkan Benfica, ‘kutukan’ mantan pelatihnya Bela Guttmann di era 1962, ternyata masih memiliki tuah. Sembilan kali masuk ke final di kompetisi Eropa, semuanya gagal.