Media-media Rusia mengkritik penampilan Vasili Berezutski dkk. saat bermain imbang 1-1 dengan Korea Selatan di pertandingan pertama mereka di Grup H di Arena Pantanal, Cuiaba, 17 Juni lalu.
Rusia bahkan kebobolan lebih dulu di menit 68 sebelum Aleksandr Kerzhakov menyamakan kedudukan lima menit kemudian.
"Ketegangan, kelemahan dan ketidakjelasan yang ditunjukkan Rusia di game pertama menjadi sebuah kontras yang kuat dengan gaya sepakbola lain yang sedang kita lihat di Piala Dunia kali ini. Tak heran kalau ini ara kolega saya dan fans, merasa sedih melihatnya," demikian ditulis kolumis Evgeny Zyryankin dalam harian Rusia, Sport Express, yang dikutip The Guardian.
"Tapi inilah yang selalu menjadi permainan manajer kami, sepanjang kariernya," sambung dia.
Tiba-tiba gaya kepemimpinan Capello diungkit-ungkit lagi, meskipun gaya tersebut sudah sangat lekat dengan karakter salah satu manajer Italia tersukses di dunia itu.
"Sikapnya seperti, 'aku bos, kamu kerjakan saja apa yang kukatakan', sepanjang hari, setiap hari," eks bek Inggris Rio Frdinand sampai-sampai "nimbrung" mengomentari Capello, dalam sebuah kolomnya di media Inggris hari ini.
Tekanan lain pada Capello adalah ia dikabarkan memerintahkan anak-anak buahnya untuk tidak memberi lambaian penghormatan kepada para suporternya di stadion, setelah pertandingan melawan Korea.
Hal itu membuat berang Capello. Ia menyebut pers Rusia sudah memberitakan sesuatu yang tidak benar.
"Kalian pembohong!" sergah dia. "Saya ada di tengah lapangan di akhir laga itu, dan para pemain memberi salut pada penonton."
Sebelum Piala Dunia dimulai, polling terhadap warga Rusia menunjukkan optimisme mereka. Bahkan 18% dari mereka cukup yakin Rusia akan tampil sebagai juara. Juga, hanya 7% yang merasa mereka takkan lolos dari fase grup.
Malam ini Rusia akan bertempur melawan Belgia di Stadion Maracana, Rio de Janeiro.
Italia
Inggris
Spanyol
Jerman
Indonesia
UEFA
Dunia