RAMSEY MENYEBUT DIRINYA GERARD DARI ARSENAL

Selama lima tahun, Aaron Ramsey pernah menyatakan Steven Gerrard sebagai idola dan panutannya dalam bermain. Ramsey pun kemudian menyatakan dirinya siap menjadi Gerrard dari Arsenal mulai dari musim baru dengan gol-gol yang akan dicetaknya.

Hal itu dikatakan Ramsey usai bergabung dari Cardiff City ke Arsenal di mana wajar jika gelandang-gelandang muda Britania Raya mengidolai Gerrard yang kala itu tengah dalam puncak permainannya bersama Liverpool.

Sebelum melakoni posisinya sebagai gelandang yang lebih bertahan, Gerrard adalah seorang gelandang serang yang punya naluri mencetak gol yang tinggi. Tiga kali dalam kariernya Gerrard mencetak di atas 20 gol selama semusim dengan musim 2008/2009 jadi yang paling produktif dengan 24 gol.

Ramsey saat ini tengah coba mengikuti jejak eks pemain timnas Inggris di mana ia dimainkan lebih dekat dengan lini depan dan terbukti musim lalu Ramsey tampil garang di depan gawang lawan.

Total Ramsey bikin 16 gol dari 35 penampilan di seluruh kompetisi dengan catatan ia sempat absen empat bulan karena cedera paha. Seiring cederanya, performa Arsenal pun ikut menurun.

Maka itu Ramsey pun bertekad untuk fit terus sepanjang musim 2014/2015 dan mencetak

“Saya melihat diri saya sebagai gelandang yang bisa bikin banyak gol untuk Arsenal dan saya pikir itu penting. Sudah dibuktikan sejak beberapa tahun yang lalu bahwa tim sukses selalu mempunyai gelandang yang produktif dan mudah-mudahan saya bisa melakukan hal yang sama musim ini. Pemain seperti Gerrard dan Lampard sudah melakukannya bertahun-tahun secara konsisten dan itulah yang juga saya ingin lakukan,” papar Ramsey diTelegraph.

“Saya merupakan gelandang yang sering membua gol. Sebelum saya mendapatkan cedera yang parah, saya sanggup membuat beberapa gol untuk tim. Saya juga selalu yakin akan kemampuan saya di sana dan saya selalu bisa membuat peluang. Namun saya belum bisa sebaik musim lalu, saya sekarang merasa kini lebih sabar dalam memanfaatkan peluang. Tidak seperti dulu yang dimana saya terlalu terburu-buru dalam membuat keputusan untuk menendang.” Sambungnya.