Bermain di kandang sendiri dan harus menang untuk menyalip Barcelona, Atletico Madrid memainkan dua penyerang sekaligus dalam skema 4-4-2. Diego Costa dan David Villa diturunkan sejak awal. Namun, mereka dibuat kerepotan dengan perlawanan alot Granada yang diasuh oleh Lucas Alcaraz.
Atletico yang pertama kali mendapatkan peluang di menit 15 melalui Miranda. Namun kesempatan yang benar-benar matang terbuang lima menit kemudian. Kinerja apik Diego Costa gagal diselesaikan oleh Arda Turan. Aksi Gabi dan Diego Costa pada menit 40 dan 42 juga belum maksimal.
Granada tak mau kalah membalas. Mereka memiliki penyerang Youssef El-Arabi yang dua kali menciptakan teror di lini belakang Atleti sepanjang babak pertama. Tiga menit setelah turun minum, Murilo dan Recio gagal mengoneksikan tandukan mereka pada umpan tendangan sudut Fran Rico.
Gol yang ditunggu-tunggu seisi Vicente Calderon kemudain lahir di menit 61. Sebuah umpan silang dari Jose Sosa sang pemain pengganti disambar oleh Diego Costa untuk membuat Roberto, kiper Granada tidak bisa berbuat banyak. 1-0!
Atleti memiliki kesempatan untuk memperlebar jarak di menit 76. Namun kali ini Gabi gagal menaklukkan Roberto. Sang kiper masih bisa menggunakan tangan kanannya untuk menghalau tembakan kapten tuan rumah. Granada sendiri berusaha menambah daya dobrak dengan hadirnya Diego Buonanotte dan Odion Ighalo.
Namun, Atleti yang memiliki pertahanan terbaik di Liga Spanyol tampil tenang dan meredam Granada. ATM sukses meraih kemenangan 1-0, dan terus bertahan di puncak klasemen.
Gol: Diego Costa ’63
Atletico Madrid (4-4-2): Courtois; Juanfran, Miranda, Godin, Insua; Gabi, Tiago; Rodriguez (José Sosa ’56), Arda Turan (Diego Ribas ’61); Diego Costa, David Villa (Raúl García ’71)
Granada (4-3-3): Roberto; Nyom, Coeff (Ighalo ’83), Murillo, Angulo (Dimitri Foulquier ’46); Riki (Diego Buonanotte ’73), Recio, Iturra, Fran Rico, Brahimi; El Arabi.
Italia
Inggris
Spanyol
Jerman
Indonesia
UEFA
Dunia