Di awal babak pertama, Semen Padang membuka asa melalui tembakan Nur Iskandar. Hanya saja tendangannya membentur Ezequiel Gonzales, sehingga tidak terlalu mengancam gawang Sriwijaya FC.
Usaha Kabau Sirah untuk memecah kebuntuan akhirnya terwujud, dimenit ke-13 melalui Airlangga Sucipto. Memanfaatkan tendangan keras Iskandar yang membentur mistar gawang, Airlangga langsung menyambar bola dengan tandukannya untuk mengubah skor menjadi 1-0.
Berselang delapan menit kemudian, Semen Padang berpeluang menggandakan keunggulan. Sayangnya bola dari tendangan bebas Eka Ramdani, masih membentur tiang gawang. Menit 28 usaha Sriwijaya FC untuk menyamakan kedudukan, terwujud melalui gol yang diciptakan Vendry Mofu.
Berawal tendangan spekulasi Siswanto dari luar kotak penalti, penjaga gawang Jandia Eka Putra yang ingin mengamankan bola harus terjatuh karena bertabrakan dengan Kone.
Pemain belakang Semen Padang yang mengira pertandingan dihentikan oleh wasit, tidak sempat menghalau tendangan Vendry Mofu yang dilesatkan dari sudut sempit ke sisi sebelah kanan gawang. Skor imbang 1-1 untuk kedua tim.
Permainan berjalan dengan tempo cepat di sisa waktu yang ada. Semen Padang nyaris kembali unggul di menit ke-36 melalui kombinasi Eka Ramdani, Gonzales dan Vizcarra. Sayang tendangan Vizcarra di kotak penalti, masih melenceng di sisi gawang.
Skor imbang 1-1 menutup laga di paruh pertama. Di babak kedua sejak menit ke 57 Laskar Wong Kito harus bermain dengan 10 orang, setelah Vendry Mofu mendapat kartu kuning kedua pasca melanggar Eka Ramdani.
Keunggulan dalam jumlah pemain, membuat Semen Padang lebih gencar melakukan tekanan ke lini pertahanan Sriwijaya FC. Usaha Kabau Sirah untuk unggul 2-1 akhirnya terwujud, melalui tendangan pinalti Esteban Vizcarra dimenit ke 67.
Hingga 90 menit dan tambahan waktu berakhir, hasil Semen Padang vs Sriwijaya FC tetap bertahan dengan skor 2-1. Dengan kemenangan ini, Semen Padang berhak mendapatkan tambahan 3 angka di klasemen sementara ISL wilayah barat.